Beberapa waktu lalu saya melakukan
pengamatan pada lingkungan sekitar mengenai perilaku membuang sampah
sembarangan. Saat itu di sebuah taman seorang ibu bersama dengan anaknya yang
sedang makan es krim. Kemudian si anak bertanya dimana ia harus membuang
bungkus bekas es krimnya. Dengan santai si ibu menunjuk sebuah sudut pohon.
Perlu diketahui di sudut pohon tidak ada
tempat sampah. Perilaku kecil si ibu telah mengajarkan ketidak disiplinan
“membuang sampah” pada anaknya.
Yang kedua saat saya sedang mengendarai
motor. Tepat di depan saya ada mobil mewah. Yang saya ketahui harga mobilnya
mungkin sekitar tujuh ratus juta. Tiba-tiba sebuah tangan keluar dari mobil
tersebut dan melemparkan botol air mineral ke jalan. Wah, ternyata moral
pengendara mobil tidak semahal harga mobilnya.
Yang lebih lucunya lagi, di sekeliling
tempat sampah justru banyak sampah. Tinggal memasukan sampah ketempat sampah
yang jaraknya hanya beberapa centimeter saja tidak bisa. Bukankah itu sangat lucu?
Contoh selanjutnya yakin masih mau tahu?
Saya rasa anda bisa bertanya pada diri anda sendiri.
Jangan bicara tentang memilah sampah organik
atau non-organik dahulu jika membuang sampah pada tempatnya saja anda tidak
sanggup.
Jika anda tidak menemukan tempat sampah
di sekitar anda, anda bisa menyimpan sampah anda untuk sementara sampai anda
menemukan tempat sampah terdekat. Jika anda melihat sampah di depan anda, tidak
ada salahnya mengutip sampah tersebut dan membuangnya pada tempatnya meskipun
sampah tersebut bukan milik anda.
Pernah dengar slogan “kebersihan sebagian dari iman”? Anda
membiarkan sampah di sekeliling anda bahkan membuang sampah sembarangan,
kasarnya, iman anda dipertanyakan.
Saya juga selalu berusaha semakin
disiplin dalam masalah kecil seperi “membuang sampah”. Mulai belajar memilah
sampah. Jadi, saya berharap anda juga melakukan hal sama. Mulailah dari hal
kecil yang menurut anda sepele dan lihat apa yang terjadi. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar