Sabtu, 24 Agustus 2013

Bijak Mendidik Anak



Memiliki anak yang tidak dapat diatur pasti bukanlah keinginan setiap orangtua. Ada apa dengan cara mendidik anak sekarang ini? Mendidik anak adalah sesuatu hal yang dinamis, yang perlu Anda lakukan hanya mengikuti perkembangannya.
Pertama sekali, anak harus mengetahui bahwa Anda mencintai mereka. Mereka bukanlah beban buat Anda, mereka juga bukan saingan Anda, mereka adalah buah hati Anda. Jangan pernah sekali-kali berkata bahwa Anda membenci mereka atau pun Anda menyesal dengan keberadaan mereka, meski saat itu Anda sedang marah. Karena jika Anda melakukannya hal itu akan terekam dalam memori mereka. Apabila sesuatu masalah terjadi di keluarga Anda, si anak akan menyalahkan diri mereka, karena tingkat keegoisan mereka masih tinggi pada tahap ini. Anak yang selalu merasa terintimidasi cenderung nakal.
Selanjutnya, beri mereka kepercayaan. Biarkan melakukan hobi mereka meskipun hasilnya tak memuaskan. Hal itu akan memotivasi anak bahwa ia dapat melakukan sesuatu, mereka bisa. Jangan paksa anak untuk selalu menjadi yang terbaik. Tahukah Anda? Mereka akan melakukan segala cara untuk memuaskan keinginan Anda. Misalkan Anda menuntut anak Anda agar berprestasi di sekolah. Anda mengancam mereka dengan hukuman secara fisik atau menekan mereka dengan berbagai cara, memotong uang saku salah satunya, atau dengan cara yang lebih halus Anda menangis di hadapan mereka. Mereka akan menyontek untuk medapatkan nilai yang bagus. Mereka berpikir bahwa Anda hanya menerima mereka saat mereka berhasil. Padahal sebagai orang tua Anda harus menerima segala kekurangan dan kelebihan mereka. Anda harus siap menjadi orang pertama yang mereka datangi saat mereka gagal. Hal itu tidak akan menimbulkan kegagalan yang berkelanjutan akan tetapi meminimalisir kegagalan tersebut.
Yang terutama tentang kepercayaan adalah Anda harus dapat dipercaya agar anak dapat belajar percaya pada Anda dan sesama. Dengan begitu akan timbul karakter yang selalu berpikir positif pada segala sesuatu. Jika Anda menumbuhkan rasa percaya yang positif kepada anak, hal itu akan memotivasi anak untuk lebih bertanggung jawab guna menjaga kepercayaan Anda.
Dalam mendidik anak juga dibutuhkan kesabaran. Kesabaran yang dimaksudkan adalah kesabaran yang berhikmat. Jika anak Anda pulang jam sebelas malam tanpa alasan yang jelas, keadaan ini tidak perlu kesabaran Anda melainkan ketegasan Anda. Kesabaran dan ketegasan memiliki batas yang rawan. Jika Anda terlalu sabar, Anda akan diremehkan oleh si anak. Sebaliknya jika ketegasan Anda melampaui batas, Anda akan dianggap otoriter, sehingga anak akan menuruti perintah Anda bukan karena menghormati Anda tapi cenderung takut akan Anda.
Saat memarahi anak, Anda harus menjelaskan mengapa Anda marah, apa sebabnya, dan apa kesalahan anak Anda, juga selesaikan dengan memotivasi pada mereka. Saat memarahi anak Anda, jangan pernah membandingkan mereka dengan orang lain, akan tetapi bandingkanlah mereka dengan cita-cita mereka. Contohnya, jangan pernah berkata, “tirulah si A, dia baik, cerdas, dan mau diatur,” akan tetapi katakanlah demikian, “katanya ingin jadi pilot, kok malas belajar, nak?”. Membandingkan mereka dengan orang lain hanya menimbulkan pemberontakan sedangkan membandingkan mereka dengan cita-citanya memotivasi si anak lebih dalam, sehingga ia akan malu pada dirinya sendiri.
Ketika anak dimarahi, mereka mungkin akan menjadikan tangisan mereka sebagai tameng. Jangan pernah luluh saat mereka menangis ketika mereka dimarahi (karena salah). Karena mereka sedang mencoba memanipulasi Anda. Untuk menyuruh si anak diam saat menangis ketika dimarahi, jangan pernah memeluk mereka. Anda hanya akan mendapat serangkaian pemberontakan dari mereka. Diam adalah kata kuncinya. Ketika ia menyadari kesalahannya dan mau minta maaf, pada saat itulah Anda memeluknya. Jangan lupa mengatakan mantra “Aku mencintaimu,” percayalah kata-kata tersebut lebih efektif dari yang Anda kira.
Kedinamisan dalam mendidik anak memunculkan didikan yang kurang tepat yaitu jarang sekali memberikan reward. Memberikan reward harus pada saat yang tepat agar tidak menimbukan sifat manja pada si anak. Reward ini dapat berupa pujian atau hadiah (benda). Memberikan pujian merupakan suatu imbalan yang wajar sebagai ungkapan terima kasih dan perhatian dari orantua. Sedangkan reward yang berupa hadiah atau benda dijanjikan kepada anak untuk memotivasi dirinya, hal ini berupa wujud kasih yang nyata.
Dalam memberikan reward jelaskan pada mereka tentang setiap sebab akibat dari segala perbuatan mereka yang berdampak bagi kehidupan dan pribadi mereka sendiri. Jadi reward juga dapat berbentuk akibat-akibat dari yang mereka lakukan. Sebagai contoh, jika si anak malas belajar mereka akan mendapat imbalan gagal dalam pelajaran mereka. Tapi ketika mereka rajin belajar dan berprestasi mereka akan mereasakan imbalan dari sekitar mereka. Mereka akan mendapatkan pujian dari guru dan teman mereka, mereka akan terpandang, dan pujian dari Anda. Itu semua merupakan imbalan dari perbuatan mereka.
Yang terakhir selalu luangkan waktu untuk mendengarkan setiap kisah yang mereka alami selama satu hari. Mereka tidak akan bercerita saat Anda memintanya untuk bercerita, akan tetapi mereka akan bercerita saat Anda dan si anak sedang melakukan aktifitas santai bersama. Contohnya bermain boneka atau bola bersama, menonton televisi bersama, menggambar bersama, bahkan memasak bersama. Saat-saat seperti itu si anak tidak akan sadar akan keterbukaannya.
Mendidik anak bukanlah suatu hal yang mudah. Karena setiap pribadi anak berbeda-beda berdasarkan umur mereka, apakah mereka anak sulung, bungsu atau tengah, dan beberapa faktor lain yang mempengaruhi perbedaan cara mendidik anak. Namun, semua hal yang disebutkan di atas adalah cara-cara umum mendidik anak. Selanjutnya tugas Anda adalah mendalami karakter si anak tersebut.
Orang tua merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan anak, yang menetukan si anak nakal atau tidak. Sedangkan faktor utama atau faktor internal adalah diri mereka sendiri. Dengan melakukan semua hal tersebut, tidak dapat menjamin mutu karakter anak Anda. Namun, akan lebih buruk lagi jika Anda tidak melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar