Selasa, 07 Mei 2013

PUISI: Sisa Hitam


Habis warna itu berlalu
Warna hangat malu-malu
Sia-sia merah dan putih menyatu

Warna yang ku cipta
Awalnya putih
Samar-samar oleh waktu
Lalu lekat jelas terlihat hangat
Hangat menyala yang ku kira selamanya

Pudar tak akan kubiarkan
Tak rela aku warna lain mengganggunya
Terlalu tekad aku bertahan, kurasa

Biru mengalir perlahan surut
Waktu menelannya sedikit demi sedikit
Hitam menetes setitik demi setitik

Mengadahkan tangan menampung hitam
Apa daya tak terbendung lagi
Tumpah!
Abu-Abu!
Panjang beranak sungai
Biru terhempas!
Putih meredam!
Merah tenggelam!

Hitam
Biarkan saja!
Hitam
Lupakan saja!

Sudah hitam
Terlanjur hitam
Sisa hitam
Dan beruntung hanya hitam

Medan, Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar