Selasa, 30 April 2013

AKHIR MASA SMA



AKHIR CERITA


Setelah keluar beberapa langkah dari sekolah, terpampanglah pesta pora anak kelas tiga SMA merayakan kelulusan. Bau bahan kimia dari piloks dan spidol sangat menyengat hidungku. Baju yang tadinya putih berubah warna menjadi merah, biru, hitam, hijau, kuning, dan sebagainya. Spidol menjadi “most wanted thing”, rasanya belum klop kalau belum menandatangai semua baju seragam SMA tidak peduli siapa.

Menurutmu aku ikut dalam keriuhan itu? Tidak, aku berdiri mengamati mereka. Orang tua sebenarnya tidak melarangku. Tapi aku memang tidak menginginkannya. Bukan begini gayaku berpesta. Lihatlah tidak ada gurat sedih di wajah mereka. Ini bukan soal kelulusan melainkan perpisahan. Dan tanda tangan di baju seperti legalitas perpisahan yang akan berlangsung lama.

Beberapa memang ada yang pulang dengan baju bersih sepertiku. Tapi, mereka biasanya dilarang dan aku tidak. Aku lebih memilih pulang dengan baju bersih karena seragamku ini hanya satu-satunya jadi aku masih berharap bisa memakai baju ini sebagai mana adanya ke sekolah bahkan setelah aku kerja atau punya anak nanti. Aku berharap badanku masih muat memakai seragam ini suatu saat nanti. Aku membayangkan ketika cucuku sudah ada sembilan aku dan memakai seragam ini sebagai lelucon akhir tahun sebelum aku benar-benar telanjang ditimbun tanah. Alasan yang lain aku tidak suka kelihatan tidak beretika dengan pesta pora murahan yang sebenarnya tidak, hanya anggapanku saja.

Masa SMA adalah masa yang paling indah. Percayalah padaku tidak ada yang lebih baik dari ini. Di sini kita berubah, mencari jati diri, mulai mengenal lawan jenis, mencoba hal-hal gila, melakukan kebodohan beramai-ramai, serta segala tekanan yang ada menambah bumbu dari setiap detik masa SMA.

Saranku pada adik-adik yang akan memasuki masa SMA jadilah apa adanya karena masa SMA terlalu singkat untuk kita menjadi orang lain. Kembangkan apa yang kamu bisa di masa SMA. Jangan terlalu keras pada dirimu tapi juga jangan terlalu santai. Aku tidak menyuruh kalian menjadi pintar di masa SMA tetapi menjadi cerdas. Masa SMA biasanya memberi kalian sahabat yang benar-benar sahabat. Sebisa mungki kalian harus menjaganya. Karena rasanya sangat pedih kehilangan orang-orang baik seperti mereka.

Untuk teman-teman seperjuanganku, mari kita relakan apa yang memang seharusnya berlalu, mengampuni kesalahan kita dan orang lain, mari semangat buka lembaran baru. Meskipun masa SMA adalah masa yang terindah tapi hidup tetap harus terus berjalan. Terbanglah, lebarkan sayap, lintasi samudra dan benua, sampai akhirnya ketika kita bertemu bukan untuk membuktikan siapa kita melainkan melepas rindu berusaha mengambil serpihan kenangan masa terindah kita.

Aku senang telah melewati sampai ke tahap ini.

Medan, 5 April 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar