Apa
arti dari keadilan? Sama rata atau seimbang?
Jika
Tuhan yang disebut Maha Adil, mengapa Ia menurunkan manusia ke bumi kemudian
mengadilinya? Padahal manusia tidak pernah menghendaki dirinya berurusan dengan
bumi.
Diriku
yang lain menyahut. Justru karena Tuhan Maha Adil maka Ia menciptakan manusia
dengan kehendaknya sendiri.
Tuhan
bisa saja membuat manusia taat dan menjalankan setiap peraturan dan menghindari
larangan. Tapi, karena manusia juga berdaulat atas dirinya sendiri maka mereka
dapat memilih jalannya.
Manusia menjadi bebas mau melakukan perintahnya atau
tidak. Namun, jika kita berfaham Tuhan Maha Baik maka peraturan-Nya juga baik
maka larangan-Nya menghindarkan kita dari yang jahat
Jika diteliti kembali, ada orang yang hidupnya baik
dan menjalankan (hampir) setiap perintah-Nya, akan tetapi hidupnya melarat dan
menderita. Para Nabi misalnya. Mengapa masih ada hal demikian? Adilkah Ia?
Apakah Tuhan tidak memberi upah pada manusia ‘baik’ tersebut?
Diriku yang lain menyahut. Ia tidak memberi upah dalam
bentuk materi yang kasat oleh mata. Ia tidak berurusan dengan darah dan daging.
Lalu Ia berurusan dengan apa?
Dengan roh. Hanya karena sesuatu tidak terlihat bukan
berarti tidak ada, bukan?
Diriku yang lain berkata lagi (sebenarnya berteriak)
untuk menyuruhku berhenti menjadi Thomas.
Lalu aku diam. Aku berencana menanyakan hal ini lain
kali. Siapa tahu jawabannya bisa lebih memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar