Rabu, 16 April 2014

ADIL?


Apa arti dari keadilan? Sama rata atau seimbang?

Jika Tuhan yang disebut Maha Adil, mengapa Ia menurunkan manusia ke bumi kemudian mengadilinya? Padahal manusia tidak pernah menghendaki dirinya berurusan dengan bumi.

Diriku yang lain menyahut. Justru karena Tuhan Maha Adil maka Ia menciptakan manusia dengan kehendaknya sendiri.

Tuhan bisa saja membuat manusia taat dan menjalankan setiap peraturan dan menghindari larangan. Tapi, karena manusia juga berdaulat atas dirinya sendiri maka mereka dapat memilih jalannya.

Manusia menjadi bebas mau melakukan perintahnya atau tidak. Namun, jika kita berfaham Tuhan Maha Baik maka peraturan-Nya juga baik maka larangan-Nya menghindarkan kita dari yang jahat

Jika diteliti kembali, ada orang yang hidupnya baik dan menjalankan (hampir) setiap perintah-Nya, akan tetapi hidupnya melarat dan menderita. Para Nabi misalnya. Mengapa masih ada hal demikian? Adilkah Ia? Apakah Tuhan tidak memberi upah pada manusia ‘baik’ tersebut?

Diriku yang lain menyahut. Ia tidak memberi upah dalam bentuk materi yang kasat oleh mata. Ia tidak berurusan dengan darah dan daging.

Lalu Ia berurusan dengan apa?

Dengan roh. Hanya karena sesuatu tidak terlihat bukan berarti tidak ada, bukan?

Diriku yang lain berkata lagi (sebenarnya berteriak) untuk menyuruhku berhenti menjadi Thomas.

Lalu aku diam. Aku berencana menanyakan hal ini lain kali. Siapa tahu jawabannya bisa lebih memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar