Saya
bukanlah orang merdeka. Saya masih takut mengungkapkan isi hati saya di media
sosial. Takut ada yang tersinggung, takut ada yang sakit hati, takut dibenci, takut dilabeli dengan kata alay.
Saya
bukanlah orang merdeka yang menjajah hak orang lain untuk mengeluarkan segenap
pemikiran yang terkadang membunuh mereka secara mental.
Saya
bukanlah orang merdeka karena masih memakanisme diri sendiri untuk bertahan
dari pendapat orang lain. Dengan cara apapun saya bertahan tapi tidak melawan.
Saya
bertindak (seolah) tidak peduli namun, setiap kata tidak peduli itu keluar saya
justru semakin peduli.
Saya
bukanlah orang merdeka karena saya tidak dapat bersuara ketika orang lain
menjajah saya. Saya orang yang terjajah, karena dengan segala kondisi, saya
merasa layak untuk dijajah.
Sekarang
saya menyerukan kemerdekaan pada diri sendiri juga
Tuhan. Lalu diri saya yang lain memaki akan hal itu. Apa kemerdekaan itu baik?
Apa dijajah itu tidak baik? Apakah esensi dari kemerdekaan itu adalah melawan?
Saya
diam. Bahkan dari pemikiran saya sendiri saja saya belum merdeka.
15 Februari 2014