Minggu, 22 September 2013

DEFINISI KATA



1.                  Kepribadian adalah cara seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Makna kepribadian menurut pengertian sehari-hari adalah ciri-ciri yang menonjol pada diri individu dan kerap diberikan label.
Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (dengan aspek psikis dan fisik). Jadi, kepribadian menurut sesuatu yang dapat dirubah. Secara eksplisit, Allport menyebutkan kepribadian secara terus tumbuh dan mengalami perubahan.
2.                  Intelektual merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkannya dalam hubungan dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul (Gunarsa, 1991).
Menurut KBBI, intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Atau orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan memiliki totalitas dalam pemikiran pemahaman.
3.                  Warga negara diartikan sebagai orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan anggota sah dari suatu negara tertentu. Istilah warga negara lebih sesuai dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dibandingkan dengan peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan yang sama.
4.                  Demokratis dapat digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok yang memiliki unsur-unsur popular sovereignty, freedom, equality, individualism dan social responsibility. Secara umum demokratis adalah suatu cara atau gaya yang dianut suatu masyarakat dalam melaksanakan suatu bentuk pemerintahan.
5.                 Deskripsi religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya serta toleran terhadap pelaksanaan agama lain dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
6.                 Kemanusiaan atau humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu.
7.                 Keadaban memiliki kata dasar adab yang berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti, atau kesopanan, atau ahlak. Sementara keadaban sendiri berarti ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin.
8.                  Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif). Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual
Kata paradigma sendiri berasal dari abad pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan memperlihatkan (deik).
9.                  Visi adalah suatu pandangan jauh mengenai tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi adalah berorientasi ke depan, tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini, mengekspresikan kreatifitas berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat.
10.              Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh individu dalam
usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan
tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuk secara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar