1.
Kepribadian
adalah cara seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur
yang ditunjukkan oleh seseorang.
Makna kepribadian
menurut pengertian sehari-hari adalah ciri-ciri yang menonjol pada diri
individu dan kerap diberikan label.
Gordon Allport
menyatakan bahwa kepribadian sebagai suatu organisasi (dengan aspek psikis dan
fisik). Jadi, kepribadian menurut sesuatu yang dapat dirubah. Secara eksplisit,
Allport menyebutkan kepribadian secara terus tumbuh dan mengalami perubahan.
2.
Intelektual
merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan
dan mengamalkannya dalam hubungan dengan lingkungan dan masalah-masalah yang
timbul (Gunarsa, 1991).
Menurut KBBI,
intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu
pengetahuan. Atau orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi dan memiliki
totalitas dalam pemikiran pemahaman.
3.
Warga negara
diartikan sebagai orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi merupakan
anggota sah dari suatu negara tertentu. Istilah warga negara lebih sesuai
dengan kedudukannya sebagai orang merdeka dibandingkan dibandingkan dengan
peserta dari suatu persekutuan yang didirikan dengan kekuatan yang sama.
4.
Demokratis dapat
digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok yang memiliki unsur-unsur popular sovereignty, freedom, equality,
individualism dan social
responsibility. Secara umum demokratis adalah suatu cara atau gaya yang
dianut suatu masyarakat dalam melaksanakan suatu bentuk pemerintahan.
5.
Deskripsi
religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya serta toleran terhadap pelaksanaan agama lain dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain.
6.
Kemanusiaan atau humanisme adalah
istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya
ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan
manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya
diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan
sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok
etnis tertentu.
7.
Keadaban memiliki kata dasar adab
yang berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti, atau kesopanan, atau ahlak.
Sementara keadaban sendiri berarti ketinggian tingkat kecerdasan lahir batin.
8.
Paradigma
dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif),
bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif).
Paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik
yang di terapkan dalam memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama,
khususnya, dalam disiplin intelektual
Kata paradigma sendiri berasal dari abad
pertengahan di Inggris yang merupakan kata serapan dari bahasa
Latin ditahun 1483 yaitu paradigma yang berarti
suatu model atau pola; bahasa Yunani paradeigma (para+deiknunai) yang
berarti untuk "membandingkan", "bersebelahan" (para) dan
memperlihatkan (deik).
9.
Visi adalah suatu pandangan jauh
mengenai tujuan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas
menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu
serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa
persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi adalah
berorientasi ke depan, tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini,
mengekspresikan kreatifitas berdasar pada prinsip nilai yang mengandung
penghargaan bagi masyarakat.
10.
Misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh individu dalam
usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan
tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuk secara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk bekerja.
usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Pernyataan Misi memberikan keterangan yang jelas tentang apa yang ingin dituju serta kadang kala memberikan pula keterangan
tentang bagaimana cara lembaga bekerja. Mengingat demikian pentingnya pernyataan misi maka selama pembentukannya perlu diperhatikan masukan-masukan dari anggota lembaga serta sumber-sumber lain yang dianggap penting. Untuk secara Iangsung pernyataan Misi belum dapat dipergunakan sebagai petunjuk bekerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar